Sunday, January 8, 2023

Review Film Imperfect : Belajar Mencintai Ketidaksempurnaan


IMPERFECT. 

Karier, Cinta, & Timbangan

 

Rilis pada tahun 2019 Imperfect adalah sebuah film dengan genre drama romance yang juga dibalut dengan komedi ringan, garapan sutradara Ernest Prakasa yang berhasil memberikan kesan inspiratif tersendiri bagi para penontonnya. 

Dengan judul yang sama seperti pada Novel karya Meira Anastasia, Imperfect : a journey to self-acceptance, menjadi topik utama yang ditampilkan didalam film berdurasi 1 jam 53 menit ini. Berikut ulasan yang saya berikan terkait film yang akan kita bahas ka
li ini.


Judul film : Imperfect 

Produser : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia 

Penulis Skenario : Ernest Prakasa, Meira Anastasia  

Tahun tayang : 19 Desember 2019 

Sutradara : Ernest Prakasa

Durasi : 1 jam 53 menit 

Pemain Utama : Jessica Mila as Rara, Reza Rahardian as Dika 

Pemeran Pembantu :  

Yasmin Napper as Lulu
Karina Suwandi as Debby
Dewi Irawan as Ratih
Dion Wiyoko as Kelvin
Shareefa Daanish as Fey
Clara Bernadeth as Marsha
Ernest Prakasa as Teddy
Zsazsa Uteri as Maria
Aci Resti as Prita
Kiky Saputri as Neti
Neneng Wulandari as Endah                                                                                                  


SINOPSIS 

Film based on novel ini mengkisahkan tentang seorang pemeran utama, bernama Rara yang terlahir dengan tubuh gemuk serta kulit sawo matang. Ketidaksesuaian bentuk fisik Rara dengan standar kecantikan yang ada di kalangan masyarakat. Menjadikan kisah hidup Rara dan perempuan lainnya yang di tampikan pada film ini, tidak semenyenangkan yang mereka bayangkan. Masing-masing dari mereka berjuang hanya untuk membuat diri mereka layak serta memuaskan keinginan mata orang lain melalui penampilan.

Persaingan dalam karir yang nyatanya tidak hanya melibatkan kepintaran, membuat Rara juga harus mampu bersaing dalam segi penampilan. Berubah untuk mendapatkan apa yang ia impikan, mengejarnya dan mendapatkannya. Kemudian membawa Rara pada tujuan kebahagiaan baru yang secara tidak sadar menghapus kebahagiaan yang lalu. 

Hingga sampai pada dimana Rara tersadar bahwa kebahagiaan diri adalah sebuah perjalanan untuk menerima ketidaksempurnaan yang ada pada diri sendiri, menjadi sebuah penerimaan indah yang dibaluti dengan rasa syukur atas hari lalu. Membuat Rara belajar dengan segala kurangnya, untuk menjalani hari esok dengan lebih baik lagi.


Apa saja Ciri Khas yang dimiliki setiap Tokoh?

Para pemeran didalam sebuah film baiknya harus saling menguatkan satu sama lain agar cerita yang ingin disampaikan, dapat benar-benar dirasakan oleh para penonton. Di dalam film imperfect sendiri, dari pemeran utama sampai pada pemeran tambahan menurut saya memiliki daya tariknya tersendiri.

Untuk pemeran utama Rara dan dika, menampilkan chemistry yang sangat seimbang dan romance tipis yang asik untuk ditonton. Gombalan-gombalan konyol dika membuat suasana hubungan keduanya menjadi lebih hidup.

Saya juga enggan untuk lupa sama tante-tante elite yang sebenarnya kalau boleh jujur kebanyakan julid. Meskipun begitu, dialog yang dismpaikan secara tersirat meskipun terkesan mengolok-olok. Namun tentunya menjadi sebuah jembatan yang membangun dalam alur cerita ini.

Jangan lupa sama empat sekawan anak kos nya mamah bang dika. Maria, prita, neti, dan endah yang kehadirannya membuat suasana dan alur cerita lebih bervariasi serta ciri khas mereka dalam membangun dialog lucu yang menurut saya sangat pas, tidak sama sekali berlebihan dan terkesan menjadi sebuah komedi yang santai.


 Makna yang ingin disampaikan?

Di film ini kita dapat melihat penyebab dari insecurity sendiri salah satunya adalah  bullying, terutama dapat dilihat pada film ini yang paling menonjol ialah boddy shaming yang dialami oleh Rara. Bahkan, tidak hanya pemeran utama saja yang difokuskan namun insecurity yang ada pada pemain perempuan lainnya selain Rara pun ditampilkan dengan sangat baik.

Setiap dialog antar pemeran maupun adegan yang menguras emosi, kesimpulan dari film ini adalah Journey to self-acceptance, belajar untuk menerima kekurangan yang ada pada diri kita tanpa harus mempatok standar orang lain untuk dijadikan standarisasi diri. Setiap orang layak untuk mendapatkan pengakuan yang sama, utamanya bukan dari orang lain namun dari diri sendiri.

Belajar untuk mencintai ketidaksempurnaan bukanlah sebuah perjalanan yang mudah, setiap perubahan menggunakan jasa waktu dan setiap waktu membuat kita tersadar bahwa dunia tidak hanya terporos pada satu hal saja. Seperti kalimat dika yang ia tulis pada selembar kertas, yang Rara baca di malam bersama Mamah dan Lulu. 

Dika berpesan,

“ Kalau menjadi sempurna bisa bikin kamu bahagia, tolong kasih aku waktu untuk belajar nerima itu. Karena aku terlanjur mencintai ketidaksempurnaan kamu".


Apa Saja Kelebihan & Kelemahan pada Imperfect?

Kelebihan dalam film ini, ialah menghadirkan rasa cukup tersendiri dalam segi plot yang dikemas dengan pas tanpa adanya suatu hal yang berlebih. Drama yang cukup untuk membangun suasana yang dramatis, romantis yang bisa dibilang ringan karena pembawaan serta dialog pemeran utama yang sangat menyatu sehingga tidak membuat keduanya berlebihan.

Tidak lupa pula dengan sentuhan komedi yang sangat berkesan, dialog antar pemeran yang memang dibuat untuk memiliki daya tarik yang lucu. Namun, menurut saya terkesan natural dan komedi yang ditampilkan sangatlah pas. Bahkan, pesan yang ada dibalik adegan lucu pun masih dapat dipahami maknanya.

Kekurangannya yang ada pada film ini, menurut saya tidak terlalu banyak yang dapat saya komentari karena dari segi alur bahkan dialog antar pemeran pun sudah sangat seimbang. Namun hanya saja, terdapat beberapa adegan yang menurut saya jika di jelaskan lebih detail lagi mungkin akan jauh lebih baik.

Selebihnya, saya cukup menikmati menonton film ini dan bahkan mendapatkan pesan yang sungguh dalam untuk dijadikan sebuah pembelajaran bagi diri sendiri. Film yang dalam segi alur tidak memusingkan dan sistematis disetiap perpindahan adegannya membuat para penontonnya, salah satunya saya merasa nyaman disetiap alur maupun dialog yang terjadi diantara para pemain.

Baiklah, saya akhiri ulasan kali ini.

Sampai bertemu pada sesi review film selanjutnya. Dengan niat dan tujuan yang sama, yakni sekedar menorehkan pemikiran kedalam sebuah kalimat yang hanyalah berupa kata. Budayakan menulis dan jangan lupa pula untuk membaca. Sampai jumpa dan salam hancaraka.

 







No comments:

Post a Comment

Review Film Imperfect : Belajar Mencintai Ketidaksempurnaan

IMPERFECT.   Karier, Cinta, & Timbangan